Rabu, 31 Mei 2017

Kartu Nama




Kartu Nama

Yakinkan clienmu dengan kartu nama yang memukau, dengan sentuhan gaya personal, berikan calon klienmu sesuatu yang bisa selalu kamu banggakan.

Cetak kartu

AP 230 = Rp. 25.000,-
Ap 260 = Rp. 30.000,-
AP 230 bolak – balik = Rp. 45.000,-
Laminasi per kotak kartu nama = Rp. 10.000,-
Laminasi bolak-balik = Rp. 20.000,-

Senin, 29 Mei 2017

Perubahan Logo dan Jam Buka bulan Puasa



Perubahan Logo dan Jam Buka 

Kingtech Digital Printing Genteng telah berubah mengunakan logo baru design by Marco,
Per 29/5/2017
Logo Lama (masih dipakai)

Logo Baru

Kingtech Digital Printing Genteng juga menerapkan jam buka khusus bulan Puasa
Buka   : 08.00
Tutup : 18.00
Terima file terakhir pukul 17.00 WIB
Lewat jam diatas akan di cetak hari berikutnya, sekian terima kasih

Percetakan – Digital Printing



Percetakan – Digital Printing
Percetakan adalah sebuah tempat untuk mencetak sesuatu dengan kwantiti yang relatif banyak, percetakan juga biasa diartikan sebuah proses industri untuk memproduksi secara massal tulisan dan gambar, terutama dengan tinta di atas kertas menggunakan sebuah mesin cetak. Percetakan merupakan sebuah bagian penting dalam penerbitan dan percetakan transaksi.
Diera modern sekarang ini Percetakan tidak hanya untuk memproduksi secara massal, tapi lebih kearah produk design, dengan berbagai macam subsrat sebagai tempat menempelkan tinta, produk percetakan modern biasa mengunakan mesin-mesin yang sudah modern (digital). Dimana percetakan berkembang menjadi era Digital Printing.
Produk-produk digital printing era sekarang menjadi sangat penting, dimana sangat dibutuhkan didalam bidang advertizing/pengiklanan, baik berupa buku, koran, brosur, flyer, majalah, banner, spanduk, dsb
Ada berbagai macam cara untuk menghasilkan cetakan, baik melalui plat cetak, sablon, pita jarum, film, inkjet, laser dsb.
Sejarah
Percetakan mempunyai catatan sejarahnya sendiri. Sejarah menuliskan informasi tanggal dari gambar dinding gua yang berumur lebih dari 30.000 tahun. Pada tahun 2500 B.C., orang Mesir mengukir hieroglyphics pada batu. Akan tetapi, percetakan yang kita ketahui sekarang tidak ditemukan hingga lebih dari sekitar 500 tahun yang lalu.
Orang China membuat banyak penemuan. Mereka menemukan kertas pada abad pertama dan moveable type yang terbuat dari tanah liat sekitar abad ke-11. Orang Korea pertama kali membuat moveable type dari perunggu pada pertengahan abad ke-13. Akan tetapi, tidak diketahui adanya hubungan antara penemuan awal orang Asia dan penemuan percetakan di Eropa pada abad ke-15.
Di Eropa, sebelum percetakan ditemukan, semua informasi yang tercatat ditulis dengan tangan. Buku-buku dengan hati-hati disalin oleh ahli tulis (scribes) yang sering menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan satu jilid buku. Metode ini begitu lambat dan mahal dan hanya sedikit orang yang memilik kesempatan atau kemampuan untuk membaca karya yang telah selesai.
Kemungkinan besar percetakan pertama kali ditemukan untuk mempermudah penduplikasian Injil. Jika sebelumnya ditulis dengan tangan di ruang scriptoria, maka sejak zaman renaisans manusia mulai berpikir untuk mempercepat proses ini lewat produksi massal.
Teknik cetak pertama kali yang dikenal dimulai dari Kota Mainz, Jerman pada tahun 1440 yang merupakan sentra kerajinan uang logam saat itu. Pertama kali metode cetak diperkenalkan oleh Johannes Gutenberg dengan inspirasi uang logam yang digesekkan dengan arang ke atas kertas.
Relief uang logam menimbulkan ide untuk membuat permukaan dengan tinggi bervariasi. Hal ini dikenal dengan nama cetak tinggi.